i2

Kamis, 12 Oktober 2023

RAGAM DAN LARAS BAHASA


RAGAM DAN LARAS BAHASA

sebelum membahas ragam dan laras bahasa yuk... kita tonton video berikut


Bagaimana dengan video diatas....seru n lucu kan...silahkan tulis di kolom coment ya..

buat mahasiswa setelah membaca artikel ini ada tugas ne....untuk reviewnya
jawabannya silahkan kirim di kolom komen berupa link videonya ya

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ragam bahasa diartikan variasi bahasa menurut pemakaiannya, topic yang dibicarakan hubungan pembicara dan teman bicara, dan medium pembicaraannya. (2005:920). 

Pengertian ragam bahasa ini dalam berkomunikasi perlu memperhatikan aspek:
(1) situasi yang dihadapi, 
(2) permasalahan yang hendak disampaikan, 
(3) latar belakang pendengar atau pembaca yang dituju, dan 
(4) medium atau sarana bahasa yang digunakan. Keempat aspek dalam ragam bahasa tersebut lebih mengutamakan aspek situasi yang dihadapi dan aspek medium bahasa yang digunakan dibandingkan kedua aspek yang lain. 


Ragam Bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Variasi tersebut bisa berbentuk: Dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Biasanya pemberian dialek adalah berdasarkan geografi, namun bisa berdasarkan factor lain, seperti factor social. Sebuah dialek dibedakan berdasarkan kosa kata, tata bahasa dan pengucapan. 

Berdasarkan pemakaian bahasa, dialek dibedakan menjadi: 
Dialek regional: varian bahasa yang dipakai di daerah tertentu. 
Contohnya: bahasa Melayu, dialek  Jakarta,dan lain-lain. 

Dialek sosial: dialek yang dipakai oleh kelompok social tertentu atau yang menandai strata sosial tertentu. 
Contohnya: dialek remaja 

Dialek temporal: dialek yang dipakain pada kurun waktu tertentu. 
Contohnya: dialek Melayu zaman Sriwijaya. 

Didiolek: keseluruhan cirri bahasa seseorang yang khas pribadi dalam lafal, tata bahasa, atau pilihan kekayaan kata

Kalau ini bahasa apa ya...yuuk kita simak..

bagi yang paham artinya....silahkan tulis dikomentar ya....

Bahasa yang benar dilakukan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baik dari segi pembentukan kata, pengkalimatan, mapun penulisan ejaan. Berbahasa yang benar harus sesuai dengan kaidah bahasa (kebakuan bahasa) 

Berbahasa yang benar mengacu pada penggunaan bahasa pada situasi formal yang menuntut penggunaan bahasa Indonesia yang baku. 
Contoh bahasa yang baik dan benar: 
Percakapan terjadi di dalam rapat 
 A : Kami belum dapat memberi keputusan karena kami harus melaporkan terlebih dahulu masalah itu kepada pimpinan. 
B : Kalau demikian kami akan menunggu keputusan dari tim Bapak. 

Contoh berbahasa yang benar tapi tidak baik: 
Percakapan terjadi di pasar
A : Ibu, berapakah harga satu kilo daging sapi ? 
B : 100 ribu. 
A : Bolehkah saya menawar 85 ribu ? 

Contoh Berbahasa yang baik tapi tidak benar 
Percakapan terjadi di kantin 
A: Bu, kopi satu, gulanya dikit saja 
B: Pakai susu? 
A: Ndak usah  

Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi Pemakaiannya 
Berdasarkan situasi pemakaiannya, ragam bahasa terdiri atas tiga bagian:
A. Ragam bahasa formal 
B. Ragam bahasa semiformal 
C. Ragam bahas nonformal.

Setiap ragam bahasa dari sudut pandang yang lain dan berbaga ijenis laras bahasa diidentifikasikan ke dalam situasi pemakaiannya. 
Misalnya, ragam bahasa lisan diidentifikasikans sebagai ragam bahasa formal, semiformal, atau nonformal.Begitujuga laras bahasa manjemen diidentifikasikan sebagi ragam bahasa formal, semiformal, ataunonformal. 

Ragam bahasa formal memperhatikan kriteria berikut agar bahasanya menjadi resmi.
1 . Kemantapan dinamis dalam pemakaian kaidah sehingga tidak kaku tetapi tetap lebih luwes dan dimungkinkan ada perubahan kosa kata dan istilah dengan benar.
2. Penggunaan fungsi-fungsi gramatikal secara konsisten dan eksplisit.
3. Penggunaan bentukan kata secara lengkap dan tidak disingkat.
4. Penggunaan imbuhan (afiksasi) secara eksplisit dan konsisten
5. Penggunaan ejaan yang baku pada ragam bahasa tulis dan lafal yang baku pada ragam bahasa lisan. 

Kelima pembedaan ragam bahasa di atas, dipertegas lagi pembedaan antara ragam bahasa formal dan ragam bahasa nonformal yang paling mencolok adalah sebagai berikut:
Penggunaan kata sapaan dan kata ganti, 
    Contoh: Saya dan gue/ogut Anda dan lu/situ/ente

Penggunaan imbuhan (afiksasi), awalan (prefix), akhiran (sufiks), gabungan awalan dan akhiran   (simulfiks), dan imbuhan terpisah (konfiks). 
Contoh: Awalan: menyapa – apaan Mengopi – ngopi Akhiran: laporan – laporin Marahi – marahin Simulfiks: menemukan------nemuin
Menyerahkan-----nyerahin Konfiks: Kesalahan-----------nyalahin Pembetulan-------betulin

Penggunaan unsur fatik (persuasi) lebih sering muncul dalam ragamb ahasa nonformal
seperti: sih, deh, dong,kok,lho, ya kale, gituya.

Penghilangan unsur atau fungsi kalimat (S-P-O-Pel-Ket) dalam ragam bahasa nonformal yang menganggu penyampaian suatu pesan
Contoh:
Penghilangan subjek : Kepada hadirin harap brdiri. 
Penghilangan predkat : Laporani tu untuk pimpinan. 
Penghilangan objek : RCTI melaporkan dari Medan. 
Penghilanganpelengkap : Mereka berdiskusi d ilantai II.  

Ragam bahasa berdasarkan mediumnya Berdasarkan mediumnya ragam bahas aterdiri atas dua ragam bahasa, yaitu:
Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dilafalkan langsung oleh penuturnya kepada pendengar atau teman bicaranya.
Ragam bahasa tulis. Ragam bahasa lisan ini ditentukan oleh intonasi dalam pemahaman maknanya.Misalnya, (a)Kucing/ makan tikus mati.
(b) Kucing makan//tikus mati.
(c) Kucing makan tikus/mati. Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang ditulis atau dicetak dengan memerhatikan penempatan tanda baca dan ejaan secara benar. 

Ragam bahasa tulis dapat bersifat formal,semi formal, dan nonformal. Dalam penulisan makalah seminar dan skripsi,penulis harus menggunakan ragam bahasa formal sedangkan ragam bahasa semiformal digunakan dalam perkuliahan dan ragam bahasa nonformal digunakan keseharian secara informal. Berikut ini dideskripsikan perbedaan dan persamaan antara bahasa lisan dan bahasa tulis dalam bentuk bagan  

Laras Bahasa 
adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal ini, laras bahasa mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah populer, laras feature, laras komik, laras sastra, yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya. 

Sebuah karya tulis ilmiah merupakan hasil rangkaian gagasan yang merupakan hasil pemikiran, fakta, peristiwa, gejala, dan pendapat. Jadi, seorang penulis karya ilmiah menyusun kembali berbagai bahan informasi menjadi sebuah karangan yang utuh. Oleh sebab itu, penyusun atau pembuat karya ilmiah tidak disebut pengarang melainkan disebut penulis (Soeseno, 1981 : 1). 

Ciri bahasa Indonesia laras ilmiah :
1) Bahasa Indonesia ragam baku 
2) Penggunaan kalimat efektif
3) Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda
4) Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias; 
5) Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan 
6) Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea. 

Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakaiannya. Laras bahasa terkaitlangsung sung dengan selingkung bidang (home style) dan keilmuan, sehingga dikenalah laras bahasa ilmiah dengan bagian sub sub larasnya. 

Pembedaan diantara sub-sublaras bahasa seperti dalam laras ilmiah itu dapat diamati dari: 
1. Penggunaan kosakata dan bentukan kata, 
2. Penyusunan frasa, klausa, dan kalimat, 
3. Penggunaan istilah 
4. Pembentukan paragraph, 
5. Penampilan hal teknis, 
6. Penampilan kekhasan dalam wacana. Berdasarkan konsepsi laras bahasa tersebut,laras bahasa ekonomi mempunyai sub-sub laras bahasa manajemen, sub laras akuntansi,sub laras asuransi, sub laras perpajakan, dan-lain. Laras bahasa sesuai dengan tempatnya, bahasa yang digunakan secara bersama dalam satu kelompok pemakai bahasa. Misalnya, laras bahasa agama Islam digunakan untuk kalangan ulama, laras bahasa anak muda digunakan di lingkungan anak muda.

Bahasa yang selaras adalah bahasa yang sama untuk digunakan pada satu komunitas pemakainya. Artinya disesuaiakan dengan peruntukannya sehingga sangat banyak. Semuanya diidentifikasi tanpa batasan yang jelas. Definisi dan kategorisasi laras bahasa pun berbeda antara para ahli linguistic. Salah satu model pembagian laras bahasa yang terkemuka diajukan oleh Joos (1961) yang membagi lima laras bahasa menurut derajat keformalannya, yaitu:
(1) beku (frozen), 
(2) resmi (formal), 
(3) konsultatif (consultative), 
(4) santai (casual), dan 
(5) akrab (intimate).

Berikut adalah jenis laras bahasa: 
  1. Laras Bahasa biasa Tidak ada kontek khusus atau melibatkan sembarang bidang ilmu, menggunakan Bahasa yang tidak formal dan bisa formal juga kondisi nya dalam keadaan resmi
  2. Laras Bahasa Iklan Penggunaan Bahasa ringkas dan pendek menggunakan jenis Bahasa imaginatife dan kreatif 
  3. Laras Bahasa Sains Mempunyai sifat intelektual formal dan objektif berdasarkan kajian dan fakta, terdapat benyak penggunaan kata nama dan ragam ayat pasif 
  4. Laras Bahasa Media Masa Sebagai media untuk melapor atau menyampaikan berita dengan Bahasa yang paling mudah diterima si pendengan dan si pembaca 
  5. Laras Bahasa Rencana Gaya Bahasa mudah dipahami, jenis Bahasa bersifat umum dan menampilkan berbagai idea tentang suatu kejadian 
  6. Laras Bahasa Undang-undang Teks atau isi bersifat dengan perundangan yang mengandung prinsif undang-undangtertentu, makana kosakata berdasarkan intepretasi tidak mengandung gambar bersifat objektif, terperinci, tepat dan padat 
  7. Laras Bahasa Agama Terdapat petikan mengandung agama dan kiasan untuk pengajaran 
  8. Laras Bahasa Sukuan Kosakata mudah dipahami, ringkas, bersahaja dan jelas 
  9. Laras Bahasa Ekonomi Berbentuk ilmiah tentang ekonomi mengandung teknikal ekonomi menggunakan gaya Bahasa formal, fakta berdasarkan bukti data dan informasi dan tidak menggunakan struktur ayat 
  10. Laras Bahasa Akademik Bersifat ilmiah formal dan objektif, gaya Bahasa menggunakan kematangan dan keintelektualan, terdapat penulisan ragam ayat bersifat khusus dan tidak mudah dipahami oleh orang yang kurang pengetahuan.  

Ketika bahasa itu berada pada tataran fungsi bahasa ekspresi diri dan fungsi bahasa komunikasi, bahasa yang digunakan masuk ke dalam ragam bahasa dan laras bahasa. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terbentuk karena pemakaian bahasa.

Pemakaian bahasa itu dibedakan berdasarkan media yang digunakan topik pembicaraan, dan sikap pembicaranya. Di pihak lain, laras bahasa dimaksudnya kesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakaiannya. 

Fungsi pemakaian bahasa lebih diutamakan dalam laras bahasa daripada aspek lain dalam ragam bahasa. Selain itu, konsepsi anta raragam bahasa dan laras bahasa saling terkait dalam perwujudan aspek komunikasi bahasa. Laras bahasa apa pun akan memanfaatkan ragam bahasanya. Misalnya, laras bahasa lisan dan ragam bahasa tulis.

Untuk penjelasan materi berupa video silahkan klik ling berikut ini

Latihan 
untuk mengetahui pemahaman materi  Ragam Dan Laras Bahasa, kerjakanlah latihan berikut ini:

1. Dialek regional
Buatlah rekaman video kalian sedang berbincang-bincang mengenai sepeda motor listrik antara anda dan teman Anda

2.Ragam bahasa formal
pada saat melayani konsumen misalkan sebuah restoran, Bengkel, Jasa Keuangan, rumah sakit, dokter dll (pilih salah satu)

Peran
1 Orang berperan sebagai konsumen 
1 Orang berperan sebagai Pramuniaga   

Keterangan: 
1. Dikerjakan berkelompok, 1 kelompok 2 orang
2. Video dijadikan 1 link
3. Pengumpulan video Dikumpulkan berupa link video  
4. Durasi video 2-5 menit 
 


Sumber:
E-Learning Universitas Nusa Mandiri  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar